Sakit Serangan Jantung dan Nyeri Dada, Apa Bedanya ?

Sakit Serangan Jantung dan Nyeri Dada

Sakit Serangan Jantung dan Nyeri Dada, Apa Bedanya? ~ Sakit serangan jantung biasanya ditandai dengan rasa sakit di dada. Serangan jantung sendiri termasuk penyakit mematikan yang ditakuti sebagian besar orang. Pasalnya penyakit ini dapat menyebabkan kematian secara mendadak dan tidak terduga.

Seseorang yang terlihat sehat pada awalnya tidak menutup kemungkinan bisa terkena serangan jantung. Sebut saja salah satu pesebakbola Liga Italia klub Livorno didapati meninggal dunia di lapangan hijau saat pertandingan tengah berlangsung akibat serangan jantung.

Oleh karena itu, setiap orang mesti waspada pada serangan jantung. Sejatinya serangan jantung memiliki tanda atau gejala khusus yang mudah dikenali. Adapun satu informasi kesehatan yang amat penting yaitu bahwa serangan jantung ini tidak selalu identik dengan sakit nyeri dada. Jadi tidak selalu orang yang mengeluhkan rasa sakit di dada bisa disebut menderita sakit jantung. Rasa sakit di dada bisa jadi dikarenakan orang tersebut menderita penyakit lain seperti pneumothorax, asma, atau lainnya. Lalu bagaimana membedakan nyeri dada akibat serangan jantung atau penyakit lain?

Gejala Khusus Serangan Jantung


Seperti halnya beberapa jenis penyakit kronis lain, serangan jantung juga memiliki beberapa gejala khusus. Gejala khusus ini pun bisa digunakan sebagai pembeda dengan sakit nyeri dada. Apa saja gejala serangan jantung? Berikut beberapa gejala sakit serangan jantung :

•    Detak Jantung lebih Cepat Dibanding Biasanya

Gejala khsusus serangan jantung yang pertama yaitu detak jantung yang lebih cepat dibanding biasanya. Secara bersamaan tubuh juga terasa lemas meski sedang berisitrahat atau tidak melakukan aktivitas berat sama sekali. Gejala ini bisa juga timbul setelah melakukan olahraga, setelah makan besar, atau pada saat stres.

•    Sulit Bernapas Karena Dada Terasa Sesak

Gejala sakit serangan jantung selanjutnya yaitu sulit bernapas karena dada terasa sesak. Sesak napas yang dirasakan seolah seperti sedang diikat tali kuat yang mana memang mirip dengan gejala asma. Bedanya rasa sesak ini dibarengi dengan gejala lain seperti munculnya perasaan cemas tanpa alasan, perut mual, dan tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

•    Rasa Sakit Menjalar

Gejala serangan jantung bisa semakin terasa parah dengan munculnya rasa sakit yang menjalar. Rasa sakit tersebut mulanya didapati pada bagian leher yang menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang, sampai bagian belakang perut.

Nyeri Dada yang Tidak Termasuk Serangan Jantung


Rasa sakit di dada atau nyeri dada memang bisa disebabkan oleh serangan jantung. Akan tetapi, tidak semua nyeri dada termasuk serangan jantung. Adapun berikut ini diberikan beberapa nyeri dada yang tidak termasuk sakit serangan jantung :

•    Nyeri Saat Batuk

Nyeri dada saat batuk bukanlah gejala serangan jantung. Gejala tersebut bisa jadi karena adanya infeksi oleh virus pada saluran pernapasan bagian atas. Meski bukan gejala serangan jantung, tetapi nyeri dada ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

•    Nyeri Pada Rusuk yang Patah

Nyeri dada bisa juga disebabkan karena rusuk yang patah akibat jatuh, kecelakaan, atau lainnya. Nyeri pada rusuk akibat penyakit seperti herpes zoster juga menimbulkan rasa nyeri pada dada.

•    Pneumothorax

Pneumothorax merupakan gangguan kesehatan yang mirip seperti asma dimana dada terasa nyeri hingga menyebabkan sesak napas.

•    Emboli

Penyebab nyeri dada selanjutnya yaitu emboli. Emboli merupakan kondisi adanya pembekuan darah di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan nyeri dada yang cukup merepotkan. Karenanya dibutuhkan upaya penanganan langsung oleh dokter ahli.

•    Sakit Tulang Belakang

Sakit tulang belakang atau saraf terjepit bisa juga menjadi penyebab nyeri dada. Nyeri di bagian dada yang dirasakan penderita pun cukup menyiksa sehingga dibutuhkan pertolongan segera.

Itulah beberapa gejala serangan jantung dan info tambahan terkait nyeri dada yang tidak termasuk serangan jantung. Sejumlah gejala di atas tentu patut menjadi perhatian agar setiap orang bisa lebih waspada guna meminimalisir risiko serangan jantung.

Adapun jika rasa nyeri di dada mengarah pada serangan jantung segera temui dokter untuk mendapat pertolongan pertama. Lebih cepat tentu lebih baik. Pasalnya otot-otot jantung dapat mengalami kerusakan permanen pasca serangan jantung. Sekian ulasan tentang sakit serangan jantung dan nyeri dada kali ini. Semoga memberi ulasan kesehatan yang bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: